Berlokasi di Karang sari Kota Tuban, diatas tanah seluas 4 hektar, di bangun tahun 1928. Namun sebelum Klenteng ini di bangun, lokasi tersebut sudah di yakini merupakan tempat berdoa dari abad ke 7 dan memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. Sejarah dari Klenteng ini di yakini bermula merupakan sebuah kuil kecil milik keluarga tiongkok yang tinggal di indonesia yang berlokasi di Tambak boyo, Sekitar 200 tahun yang lalu kuil itu akan di relokasi ke Timur, namun Kapal yang di gunakan untung mengangkat Patung dewa Kwan Sing Tee Koen terdampar di lokasi sekarang di yakini terdamparnya kapal tersebut merupakan tanda penolakan dari dewa Kwan Sing Tee Koen. Pemilik dan Kru kapal kemudian memutuskan untuk melakukan ritual “Pue”. Ternyata beberapa kali melakukan ritual tersebut hasilnya Kong Co Kwan Sing Tee Koen bersedia tinggal di Tuban.
Yang khas dari klenteng ini yakni,
- klenteng ini berdiri di tepi laut dan menjadi satu-satunya Klenteng di indonesia yang menghadap kearah laut,
- Klenteng yang menggunakan simbol kepiting di Gerbangnya, karena kebanyakan menggunakan simbol Naga maupun burung merak. Simbol kepiting bukan berasal dari legenda, namun pertanda yang di dapat dari mimpi tentang kepiting raksasa yang masuk di area Klenteng Kwan Sing Bio
- Meskipun tidak sepopuler klenteng di Semarang maupun surabaya, namun Klenteng ini populer di ASEAN, dengan tujuan berdoa untuk kesejahteraan bahkan urusan yang lainnya
Sumber :
Pict :
